Review Film Shazam! Fury of the Gods: Cerita Lucu Ditengah Gelapnya DC Universe

URBANJAKARTA.COM - Shazam! Fury of the Gods memang tidak menawarkan kisah superhero dengan plot yang rumit dan berat. Sekuelnya pun seolah diramu seperti permen yang bisa dinikmati segala usia.

Perjalanan keluarga superhero ini bisa memberikan tontonan yang menghibur. Shazam! Fury of the Gods terasa enak dan ringan, apalagi jika dibandingkan dengan film-film superhero yang baru saja keluar.

Ini tidak bisa lepas dari sang sutradara, David F. Sandberg. Dia sepertinya sangat mengerti bahwa karakter Shazam lebih cocok untuk cerita yang ringan.

Saya tidak melihat banyak perkembangan dari segi cerita selain pendewasaan Billy Batson dan kehadiran penjahat baru. Namun, Sandberg berhasil menyatukan plot sederhana ini menjadi cerita yang mudah dicerna.

Baca Juga: Resep Bakso Kuah Mercon yang Pedas dan Gurihnya Bikin Nagih. Bisa Jadi Ide Jualan!

Adapun untuk ceritanya, Shazam! Fury of the Gods hanya memerlukan plot yang jelas dan teratur. Sekuel tidak harus selalu tentang kisah pahlawan super multikonflik yang kompleks.

Sebagai kekuatan utama Shazam! adalah tentang lelucon. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan suasana gelap dari DC Extended Universe (DCEU) yang terkenal.

Sutradara membawa formula luar biasa ini kembali ke Shazam! murka para dewa Ia melontarkan berbagai lelucon yang berhasil mengundang gelak tawa.

Baca Juga: Resep Ayam Goreng Ketumbar dan Sambal, Rasanya Gurih, Lezat Bikin Nagih!

Karakter Billy Batson yang memiliki alter ego superhero juga memiliki banyak hal untuk digali lebih jauh. Hal ini terlihat saat Batson berperan sebagai superhero dan terus berpidato nyentrik.

Karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan tanggung jawabnya, dia sering melakukan hal-hal bodoh yang dianggap lucu oleh Sandberg.

Nilai plus-nya diselingi akting atraktif Zachary Levi yang membuat Shazam! Menjadi superhero gila dan lucu.

Baca Juga: Resep Tumis Ikan Asin Ala Rumahan, Rasanya Lezat Dijamin Ketagihan!

Pesona magis Levi kemudian menyaingi kemunculan Daughters of Atlas, tiga putri dewa Atlas, yang menghadapi Shazam! dan lima saudara superhero lainnya.