URBANJAKARTA - Warga Garut sudah kecewa berat terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Kekecewaan warga Garut bukan tanpa sebab, warga menilai Ridwan Kamil tak menggubris keluhan jalan yang rusak di Kabupaten Garut.
Warga yang kecewa membuat spanduk bertuliskan 'moal dipilih deui' yang dipasang di Jalan Raya Kadungora, Garut.
Kata 'moal dipilih deui' adalah bahasa sunda yang berarti tidak akan dipilih lagi, hal ini merupakan bentuk protes dari warga Garut terkait pembangunan yang dilakukan Ridwan Kamil.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Resmi Bergabung Dengan Partai Golkar
Tak hanya satu, spanduk bentuk protes warga Garut tersebut juga bisa dijumpai di Jalan Warung Peuteuy, Banyuresmi, Garut.
Selain tulisan 'moal dipilih deui' isi dari spanduk tersebut juga berisi konten lainnya yaitu "Menjadi Jabar Sengsara".
Seakan belum cukup, kekecewaan warga Garut nampak jelas terhadap jalan yang tak kunjung diperbaiki dengan tulisan "Hanya di jaman Ridwan Kamil Jalan Ini Rusak Berat".
Baca Juga: Ridwan Kamil Beri Penghargaan Camat Terbaik di Jawa Barat Belajar di Singapura
Spanduk tersebut bukan tidak bertuan, karena spanduk tersebut diberi keterangan berasal dari 'Koalisi Masyarakat Pementau Pembangunan Garut'.
Sebelumnya Koalisi Masyarakat Garut Pemantau Pembangunan Garut sudah melayangkan somasi kepada Ridwan Kamil, namun tidak digubris.
"Ya sebelumnya kita layangkan somasi ke Ridwan Kamil terkait kondisi jalan rusak, tapi tidak direspon oleh beliau," kata Evan Saepul, kuasa hukum Koalisi Masyarakat Pemanantau Pembangunan Garut.
Baca Juga: Menjadi Kontroversi Pemilu 2024, Berikut 3 Fakta Tentang Pemilu Proporsional Tertutup
Bupati Garut Rudy Gunawan meminta maaf kepada warga sampai adanya spanduk protes terhadap jalan rusak di Garut.
Artikel Terkait
Fahri Hamzah Dorong KPU Buat Forum Adu Gagasan 17 Parpol Peserta Pemilu 2024
Menjadi Kontroversi Pemilu 2024, Berikut 3 Fakta Tentang Pemilu Proporsional Tertutup
Suka Tidak Suka, Mau Tidak Mau, Masa Depan Kita Ada di Tangan 60 Persen Pemilih Muda Pemilu 2024, Kok Bisa?