Menampilkan dengan 60% CGI, Sri Asih menjadi film superhero Indonesia yang membuat satu bioskop tepuk tangan

- Jumat, 18 November 2022 | 17:53 WIB
 Sri Asih (www.nme.com)
Sri Asih (www.nme.com)

URBANJAKARTA.COM - Kabar diundurnya Sri Asih yang cukup tiba-tiba kemarin emang menyita perhatian dan keraguan calon penontonnya. Terlebih jadwal perilisan terbaru pun cukup berdekatan dengan Black Panther :Wakanda Forever yang saat ini cukup jelas hype-nya lagi tinggi-tingginya.


Setelah kemarin menyaksikan special screening masih bilang kalau kalian Cuma melihat superhero ecek-ece yang nggak layak buat ditonton perlu diingat kembali setinggi apapun skor akhir penilaian film Sri Asih review ini murni penilaian objektif dan sekali lagi buat kawan-kawan untuk tidak membandingkan Sri Asih dengan film-film superhero produksi Hollywood.

Budget produksinya bisa berpuluh-puluh kali lipat. Sebagai perbandingan kualitas lebih ke pengalaman sebagai orang Indonesia yang berulang kali bilang bagus bagus sama hasil akhir film Sri Asih ya Film Gundala dengan kesuksesannya 2019 lalu.
 
 
Sri Asih ini standar film superhero lokal naik tajam gara-gara Sri Asih yang sangat-sangat mengikuti perkembangan proses BCU dari film Gundala yang di gaungi Joko Anwar dan kali ini Sri Asih yang masih ada campur tangan Joko Anwar.

Tapi kali ini dipimpin sepenuhnya oleh Upi. Komunikasi intim kedua sutradara besar ini kepekaan. Mereka melihat potensi memang dipergunakan semaksimal mungkin ya hasil dari tenaga dan pikiran mereka terciptalah Sri Asih yang hampir total di semua aspeknya Pevita Pearce sebagai Alana atau Sri Asih.

1. Karakter Pemain
Pevita benar-benar berbagi nyawa sama karakter yang dibawakannya di sini benar kata Joko Anwar di kesempatan interview beberapa waktu lalu ia pernah bilang “Alana ya Pevita dan Pevita ya Alana So Good job” tapi bukan berarti nyawa film ini cuma ada di sang Sri Asih, semua ensambel case ambil peran dan porsi yang sama adil.
 
 
Mulai dari Reza Rahadian sebagai Jatmiko, Christine Hakim sebagai Eyang Marini, Jefri nichol sebagai Tangguh, Dimas Anggara sebagai Kala, Surya Saputra sebagai Prayogo Adinegara, Jenny Chang sebagai Sarita Hamzah, Randy Pangalila sebagai Mateo Adinegara, Revaldo sebagai Jagau, Aryo Bayu yang kembali lagi berperan sebagai Ghani Zulham atau Ghazul dan beberapa peran lainnya.

2. Plot cerita yang rapi
Sri Asih ini bukan semata-mata biar rame aja ya lihat aja deh kalau gak kalian penasaran sama salah satu dari tokoh peran yang ada di sini serius plot cerita yang rapi dan konsisten. Plot yang bikin satu teater histeris karena lebih mementingkan ornamen visual yang menjanjikan ternyata tidak demikian. Aspek cerita tetap jadi tulang rusuk film Sri Asih ini sequence aksi yang bikin mata terbelanga.

Iconic dan kenikmatan aksi yang bisa kalian saksikan sejak durasi awal filmnya mulai ditambah 60% CGI.

3. Kualitas CGI
Sri Asih pun menawarkan standar baru standar tinggi level yang harus dicapai film-film superhero lokal kalau memang niat banget bikin film ya kawan-kawan kalau pada akhirnya film-film superhero lokal bisa seperti ini dan terus upgrade. Bukan tidak mungkin kualitas CGI kita nantinya bisa mengimbangi Hollywood loh kok. Masa sih nggak kagum sama triple art kemarin yang cgi-nya mulai menyaingi produksi film Hollywood Ya kan HMM Indonesia pasti bisa kok.***
 
 

Editor: Liony A.D

Sumber: YouTube Kawan Review

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mau mudik gratis? Ini syarat yang harus dipenuhi!

Selasa, 14 Maret 2023 | 07:00 WIB

Destinasi Wisata di Puncak Yang Harus kamu Cobain

Jumat, 10 Maret 2023 | 13:30 WIB
X