Mangkrak 6 Tahun, Jokowi Tinjau Proyek Sodetan Ciliwung

URBANJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (24/11). Proyek pembangunan ini sempat mangkrak selama enam tahun.

Berdasarkan pantauan awak media, Jokowi ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Peninjauan dilakukan di tiga titik yaitu inlet Kali Ciliwung, arriving shaft/titik pertemuan dan outlet.

Usai tinjauan, Jokowi mengatakan penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu ke hilir. Pemerintah sebelumnya telah membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di bagian hulu.

Baca Juga: Viral Bayi 7 Bulan Diberi Minum Kopi sampai BAB 9 kali, Ibu : Cuma Pura-Pura Kotak Mas

"Di hulu sudah kemarin selesai dibangun bendungan Ciawi kemudian Bendungan Sukamahi. Di bawah sudah sampai Jakarta masih ada masalah, sekarang sebentar lagi akan selesai ini April, Insya Allah sudah selesai, sodetan Ciliwung yang sudah berhenti enam tahun" kata Jokowi.

Ia mengatakan pembangunan sodetan itu akan sangat mengurangi banjir Jakarta. Jokowi menyebut usai sodetan, penanganan banjir Jakarta tinggal melakukan normalisasi sungai hingga pembangunan tanggul untuk mencegah banjir Rob.

"Pompa yang ada di sungai-sungai dan juga normalisasi Ciliwung, normalisasi 12 sungai yang ada, kalau kita ingin Jakarta tidak banjir, plus yang ada di utara banjir Rob, baik dengan tanggul laut maupun dengan giant sea wall itu juga segera dimulai, saya sudah perintahkan Gubernur DKI" katanya.

Baca Juga: Mulai 24 Januari 2023, Masyarakat Umum Sudah Bisa Vaksin Booster Kedua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat kaget hingga akhirnya memuji Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang mampu membebaskan lahan pembangunan sodetan Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT), yang mangkrak di era Gubernur Anies Baswedan. Jokowi mengatakan, proyek itu sempat mangkrak selama enam tahun karena terkendala pembebasan lahan.